DUNIA BUTUH TUHAN! ! !
Ya pasti
lah dunia butuh tuhan. Ga mungkin satu makhluk idiot manapun yang ga butuh
tuhan. Mau jenis makhluk apapun pastinya butuh tuhan. Terus ngapain gue nulis
ini?. Itu hal mutlak kok. Tapi masih banyak disana yang tahu adanya tuhan namun
banyak manusia-manusia jenius yang sok-sokan ga ‘butuh’ tuhan.
Ngebayangin
ga kalo kita itu berasal dari mana?. Segala sesuatu adalah antara awal-akhir,
alpha-omega, sebab-akibat. Akibatnya adalah kita manusia itu ada. Nah sebabnya
apa?. Ternyata, manusia-manusia pintar disana mempelajari dan sampai alias
mentok pada peristiwa Big Bang (itu yang gue baca dari buku-buku ilmiah gitu). Namun
timbul pertanyaan. Mengapa ada Big Bang?. Apa yang membuat materi sekecil itu
bisa meluas seperti angkasa sekarang. Logika manusia tidak sampai. Sampai kapanpun
tidak akan sampai. Namun, tuhan memberi jawabannya. Di setiap agama mengetahui
bahwa awal dari segala adalah tuhan itu sendiri. That’s cool.
Lalu
bagaimana dengan manusia-manusia hebat disana yang dengan angkuhnya ga butuh
tuhan?. Ingatkah anda ketika perang dunia ke-2?. Disana ada paham fasisme dan
komunisme. Keduanya mempunyai ideologi tak ada tuhan. Mereka menganggap dengan
peraturan manusia, segala sesuatu bisa tercapai. Namun yang terjadi?. Ketika manusia
menjunjung tinggi rasa kemanusiaan bukan rasa keilahian yang ada di dalam diri
mereka, muncullah sifat binatang yang terpenjara dan terbebas dalam hati
(mungkin lebih dari binatang). Jutaan orang mati hanya dalam kurun waktu
beberapa tahun. Lalu, bagaimana perang yang terjadi ketika mereka mengenal
tuhan?. Tidaklah terlalu destruktif dibanding
kejadian diatas. Lalu mengapa terjadi perang?. Padahal mereka mengenal tuhan?. Tuhan
memang maha baik. Namun selain menciptakan kebaikan, tuhan juga menciptakan
rasa benci. Ketika kita disakiti, kita akan benci. Tapi jika kita menyakiti,
kita akan dibenci. Manusiawi. Namun tinggal bagaimana manusia itu menyikapinya.
Untuk itu tuhan menciptakan akal untuk manusia. Bukan sebagai alat tuk pamer
kebolehan ataupun alat ukur suatu perbandingan. Melainkan untuk berpikir. Tak Cuma
itu, tuhan member kita hati. Pendamping akal. Ketika akal tak lagi sesuai
dengan sifat keilahian, ada hati tuk menegur. Tetapi ada manusia disana yang mati
hatinya. Itu karena akal tidak memperdulikan kata hati, jarang ‘digunakan’. Sehingga
membatu. Keras. Bagaimana caranya agar hati yang mengeras itu itu bisa
mencair?. Kembali lagi, kita butuh tuhan untuk mencairkannya.
Dunia
butuh tuhan. Ya. Dunia butuh Ia. Tak dapat di pungkiri lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
moga dapet pahala yang koment....