fantastic four

fantastic four

Senin, 07 November 2011

Dunia Butuh Tuhan! ! !


DUNIA BUTUH TUHAN! ! !
            Ya pasti lah dunia butuh tuhan. Ga mungkin satu makhluk idiot manapun yang ga butuh tuhan. Mau jenis makhluk apapun pastinya butuh tuhan. Terus ngapain gue nulis ini?. Itu hal mutlak kok. Tapi masih banyak disana yang tahu adanya tuhan namun banyak manusia-manusia jenius yang sok-sokan ga ‘butuh’ tuhan.
            Ngebayangin ga kalo kita itu berasal dari mana?. Segala sesuatu adalah antara awal-akhir, alpha-omega, sebab-akibat. Akibatnya adalah kita manusia itu ada. Nah sebabnya apa?. Ternyata, manusia-manusia pintar disana mempelajari dan sampai alias mentok pada peristiwa Big Bang (itu yang gue baca dari buku-buku ilmiah gitu). Namun timbul pertanyaan. Mengapa ada Big Bang?. Apa yang membuat materi sekecil itu bisa meluas seperti angkasa sekarang. Logika manusia tidak sampai. Sampai kapanpun tidak akan sampai. Namun, tuhan memberi jawabannya. Di setiap agama mengetahui bahwa awal dari segala adalah tuhan itu sendiri. That’s cool.
            Lalu bagaimana dengan manusia-manusia hebat disana yang dengan angkuhnya ga butuh tuhan?. Ingatkah anda ketika perang dunia ke-2?. Disana ada paham fasisme dan komunisme. Keduanya mempunyai ideologi tak ada tuhan. Mereka menganggap dengan peraturan manusia, segala sesuatu bisa tercapai. Namun yang terjadi?. Ketika manusia menjunjung tinggi rasa kemanusiaan bukan rasa keilahian yang ada di dalam diri mereka, muncullah sifat binatang yang terpenjara dan terbebas dalam hati (mungkin lebih dari binatang). Jutaan orang mati hanya dalam kurun waktu beberapa tahun. Lalu, bagaimana perang yang terjadi ketika mereka mengenal tuhan?. Tidaklah terlalu destruktif  dibanding kejadian diatas. Lalu mengapa terjadi perang?. Padahal mereka mengenal tuhan?. Tuhan memang maha baik. Namun selain menciptakan kebaikan, tuhan juga menciptakan rasa benci. Ketika kita disakiti, kita akan benci. Tapi jika kita menyakiti, kita akan dibenci. Manusiawi. Namun tinggal bagaimana manusia itu menyikapinya. Untuk itu tuhan menciptakan akal untuk manusia. Bukan sebagai alat tuk pamer kebolehan ataupun alat ukur suatu perbandingan. Melainkan untuk berpikir. Tak Cuma itu, tuhan member kita hati. Pendamping akal. Ketika akal tak lagi sesuai dengan sifat keilahian, ada hati tuk  menegur. Tetapi ada manusia disana yang mati hatinya. Itu karena akal tidak memperdulikan kata hati, jarang ‘digunakan’. Sehingga membatu. Keras. Bagaimana caranya agar hati yang mengeras itu itu bisa mencair?. Kembali lagi, kita butuh tuhan untuk mencairkannya.
            Dunia butuh tuhan. Ya. Dunia butuh Ia. Tak dapat di pungkiri lagi.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

moga dapet pahala yang koment....